PLTU Tanjung Jati B Jadi Andalan PLN
October 30, 2019
Edit
Memperingati Hari Listrik Nasional ke-74 yang jatuh pada 27 Oktober, PLTU Tanjung Jati B masih merupakan pembangkit dengan performa terbaik di Indonesia. Hingga September 2019, PLTU dengan kapasitas 4 x 710 MW ini memiliki kesiapan produksi listrik (Equivalent Availability Factor – EAF) hingga 93,6% selama setahun, naik dari tahun lalu sebesar 89,8%. Di samping itu, hanya 1,2% selama setahun PLTU ini tidak beroperasi (Equivalent Forced Outage Rate – EFOR). Semakin baik dari tahun lalu yang berada di angka 3,9%.
Senior Manajer Produksi PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B, Ahadi mengatakan bahwa PLTU Tanjung Jati B masih memegang peran sentral dalam sistem interkoneksi Jawa-Bali. Walaupun secara kapasitas berada di angka 10% dari kebutuhan listrik Jawa-Bali, namun secara produksi listrik PLTU Tanjung Jati B mampu berkontribusi sebesar 12%. “Pembangkit ini paling produktif se-Indonesia, kemampuan produksi PLTU Tanjung Jati B diatas rata-rata kemampuan (pembangkit) lainnya”, ujar Ahadi. Sehingga tidak heran PLTU Tanjung Jati B menjadi tulang punggung kelistrikan Jawa-Bali sejak pertama kali beroperasi pada tahun 2006. “12% itu setara dengan kebutuhan listrik sekitar 5 juta pelanggan rumah tangga”, imbuhnya.
Ahadi juga menyampaikan untuk mencapai keandalan tersebut, berbagai upaya terus dilakukan mulai kedisiplinan jadwal pemeliharaan hingga kualitas sparepart yang selalu dijaga. “Selain andal, PLTU Tanjung Jati B juga efisien, banyak inovasi diterapkan dan berhasil menjadikan pembangkit ini lebih efisien dalam pemakaian bahan bakar", tambah Ahadi.
Keandalan pembangkit ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat karena kontinyuitas suplai listrik, namun juga turut membantu pemerintah dalam penghematan APBN. "Ketika pembangkit ini handal, pemerintah juga tidak terbebani oleh biaya operasional pembangkit BBM yang kita semua tahu itu disubsidi APBN” urai Ahadi. “Sehingga anggaran tersebut bisa digunakan untuk kepentingan nasional lainnya", pungkasnya.