55 Ton BBN Siap Digunakan PLN TJB untuk Co-Firing Produksi Listrik
Sebanyak 55 ton batubara nabati (BBN) siap digunakan oleh PT PLN (Persero) UIK Tanjung Jati B, Tubanan, Kembang, Jepara, untuk produksi listrik bersama. Tahun ini dipastikan BBN yang terbuat dari limbah biometas dan limbah kayu legal akan menjadi campuran batu bara selama proses pembakaran.
General Manager TJB PLN Rahmat Azwin melalui Asisten Manajer Komunikasi Grahita Muhammad menjelaskan setiap 55 ton BBN bisa menghasilkan 100 Mega Watt. Jadi tidak semua bahan baku pembangkit energi berasal dari batubara. Tapi ada campuran BBN. Inovasi ini bertujuan untuk mendukung perluasan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia. “Gunakan sebagai pengganti atau campuran batu bara,” imbuhnya.
Sebelum digunakan untuk pembangkit energi, biofuel ini telah melalui berbagai tahapan. Berawal dari peluncuran Larutan Organik Tanjung Jati B (TJOS) yaitu inovasi biofuel pada 3 September 2020. Eksperimen ini dilanjutkan di PLTU Ropa, Flores pada 14-15 September 2020. Dan tahun ini, setelah diproduksi dalam bentuk pellet, dilakukan siap digunakan.
Proses menjadi pelet biofuel diawali dengan residu atau serbuk kayu yang telah disiram dengan bioaktivator dalam tiga hingga lima hari, dan menyusut hingga 50 persen. Sampah yang telah menyusut menjadi energi. Kemudian sampah dimasukkan ke mesin pemotong. Setelah itu dibentuk halus berupa pelet.