-->

Tasyakuran Pencapaian Proper Emas 2019


PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B (PLN TJB) berhasil meraih penghargaan proper emas dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) 2019 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Atas raihan ini, PLN TJB menggelar tasyakuran di Pendapa Jepara tadi malam. Kamis (13/02).

Hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkunagan KLHK M.R Karliansyah, Direktur Human Capital Management (HCM) PLN, Muhamad Ali, EVP HSEE PLN Komang Parmita, General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B Rachmat Azwin, Plt Bupati Jepara Dian Kritiandi, Forkopimda Kab Jepara dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya Ramhat Azwin mengatakan bahwa pihaknya merasa bangga menjadi unit PLN pertama meraih proper emas. Semoga menjadi pemicu bagi unit-unit lain untuk mencapainya di tahun-tahun berikutnya.

"Kami bangga atas pencapaian ini, terima kasih kepada semua pihak yang sudah berkontribusi, atas kerja keras dan perjuangan kita bersama kita bisa menjadi unit PLN pertama meraih proper emas." jelas Azwin.

Sementara itu Plt Bupati Jepara Dian Kritiandi menyatakan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran PT PLN TJB atas pencapaian tersebut. Dian berpesan agar pencapaian tersebut bukan hanya pada lebel Proper Emasnya saja tapi betul - betul diimplementasikan dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Atas kerja sama yang baik, kerja keras kita insyaallah diberikan kemudahan oleh Allah yang maha kuasa. Kami juga merasakan beberapa kegiatan CSR yang sudah dilakukan memiliki nilai manfaat bagi masyarakat Jepara. Mari kita bersama mewujudkan Indonesia yang maju dan Jepara lebih baik," ujar Dian.

Pada kesempatan tersebut, Dirjen PPKL KLHK M.R Karliansyah menyatakan bahwa untuk mencapai Proper Emas bukan hal yang mudah. Perusahaan penerima proper emas bukan hanya harus mentaati atauran -aturan yang ada tapi berhasil menjawab tantangan dengan keunggulan baik pada upaya menjaga mutu lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dengan berbagai innovasi secara konsisten.

"Proper Emas itu sulit, untuk mencapai proper emas bukan hanya mentaati aturan yang ada tapi memiliki manfaat bagi lingkungan, jika perusahaan penerima proper itu seperti seorang muslim yang bukan hanya melakukan sesuatu yang wajib saja tapi juga yang sunah, maka perusahaan penerima Proper Emas mungkin bukan hanya mengerjakan yang wajib dan sunah tapi juga sudah berhaji." jelas Karliansyah

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel