Kunjungan Komisi VII DPR RI ke PLTU Tanjung Jati B
July 12, 2019
Edit
Sejumlah anggota Komisi VII DPR RI melaksanakan kunjungan kerja spesifik di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, pada Jumat (12/7) siang. Dalam kunjungannya tersebut mereka melihat lebih dekat PLTU TJB yang akan menjadi pusat pembangkitan terbesar sistem Jawa Bali Madura ini.
Kunjungan sekitar dua belas anggota DPR RI berlangsung sekitar 3 jam. Dalam kinjungan tersebut anggota Komisi VII mengadakan diskusi dengan jajaran direksi PT. PLN (Persero). Hadir Ketua tim M. Ridwan Hisyam (P.Golkar), Syaikhul Islami Ali (PKB), Dony Maryadi (PDI-P), KH. Nawafie Saleh (Golkar), Abdul Kadir Karding (PKB). Evita Wari (Hanura), dan sejumlah anggota dewan lainnya. Selain itu ikut dalam rombongan Direktur Pembinaan Program Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM JIsman Hutajulu, Direktur Pencegahan Pencemaran Udara KLHK Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dasrul Chaniago.
Rombongan disambut oleh Plt Bupati Dian Kristiandi, dan Direktur Pengadaan Strategis PT. PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT. PLN (Persero) Haryanto, General Manager Pembangkitan Tanjung Jati B Komang Parmita.
Dalam sambutannya, Ridwan Hisyam mengatakan, kedatangannya bersama anggota Komisi VII ini untuk melihat secara langsung pengelolaan Pembangkitan Tanjung Jati B, yang akan menjadi pusat pembangkitan terbesar sistem Jawa Bali. Mulai dari bahan bakar pembangkitan (batu bara), pengangkutan, hingga proses distribusi. “Dengan adanya penambahan dua unit baru 5 dan 6 yang berkapasitas 2 x 1000 MW seperti apa progresnya sekarang,” kata dia.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT. PLN (Persero) Haryanto mengatakan, saat ini sudah ada empat unit pembangkit yang beroperasi di PLTU TJB. Sedangkan dua unit lagi masih dalam proses pembangunan. Untuk empat unit tersebut berkapasitas 4 x 661 MW. Sementara PLTU Tanjung Jati B unit 5 dan 6, yang sedang dikerjakan oleh PT. Bhumi Jati Power berkapasitas lebih besar yaitu 2 x 1000 MW. “ Unit 5 dan 6 diproyeksikan akan beroperasi pada tahun 2020,” ujar Haryanto. Ia berharap pembangunan dapat selesai sesuai rencana.