Belajar Dari Keluarga Ibrahim
July 06, 2019
Edit
Nabi Ibrahim lahir di sebuah wilayah bernama Faddam Aram, yang terletak di kerajaan Babilonia, Nabi yang berjuluk sebagai ‘Bapak para Nabi’ tersebut adalah suri teladan bagi kaum muslimin, dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Nabi Ibrahim mendapat gelar khalilullah yang artinya kekasih Allah.
Bila ditelusuri jejak perjalanan keluarga mulia ini, maka sungguh banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari setiap segmentasi kehidupan yang dilalui. Berikut tiga karakter mendasar, yang menjadi basis kemuliaan nabi yang lahir pada masa raja Namrudz.
1. Ibrahim dan keluarga tipikal hamba yang totalitas dalam menjalankan ketaatan kepada Allah. Ketika turun suatu perintah kepada mereka, maka ditunaikan sesuai dengan ‘porsi’nya. 100% tanpa dikurangi barang sedikit pun. Meski itu sangat berat, dan berlawanan dengan hati nurani.
2. Keluarga Ibrahim merupakan kumpulan orang yang ikhlas (mukhlisun) menerima ketetapan Allah, segetir apapun itu. Sungguh suatu ketaatan, hanya bisa dilakukan secara totalitas, bila mana dilandasi oleh rasa ikhlas.
3. Nabi Ibrahim dan keluarga merupakan pribadi-pribadi yang penyabar. Sungguh apa yang telah menjadi ketetapan Allah bagi seorang hamba adalah sebuah takdir yang harus diterima. Terutama yang mengenai urusan-urusan yang menyelisihi keinginan pribadi.