-->

Kunjungi PLTU Tanjung Jati B Jepara, KLHK dan KSP Dukung Pengolahan dan Pemanfaatan FABA

 


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kantor Staf Presiden (KSP) mendukung pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) untuk infrastruktur nasional, pertanian, dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Achmad Gunawan Widjaksono, Direktur Pengelolaan Limbah B3 & NonB3 KKLHK dan Triyoko dari Kantor Staf Presiden KSP saat site visit atau kunjungan ke PLTU Tanjung Jati B pada Kamis (15/6).

Kunjungan itu menunjukkan dukungan penuh KLHK dan KSP terhadap upaya PLN UIK Tanjung Jati B dalam upaya pengolahan dan pemanfaatan FABA. Kunjungan bersama-sama dengan sejumlah perwakilan dari berbagai instansi. Kunjungan itu juga bagian dari rangkaian acara seminar nasional FABA yang diselenggarakan di Semarang sehari sebelumnya.

Achmad Gunawan Widjaksono dan Triyoko beserta sejumlah peserta Seminar Nasional FABA melihat langsung proses pengolahan FABA dan penempatan tetrapod di sekitar PLTU Tanjung Jati B. Kunjungan itu memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempelajari dan memahami lebih dalam mengenai penggunaan FABA sebagai bahan atau material yang berpotensi dalam pembangunan infrastruktur dan pertanian yang berkelanjutan.

Gunawan mengatakan pada prinsipnya FABA suatu sumber daya, dan PLN UIK Tanjung Jati B telah membuktikannya hingga manfaatnya menyebar. Tidak hanya internal PLN UIK Tanjung Jati B, namun juga kepada masyarakat.

“Kualitasnya juga luar biasa. Selama itu mengikuti standar yang ada,” jelas Gunawan.

KOKOH: Achmad Gunawan Widjaksono dan Triyoko beserta sejumlah peserta Seminar Nasional FABA menguji kekuatan paving dari bahan FABA Kamis (15/6). (PT PLN UIK TANJUNG JATI B FOR RADAR KUDUS)

Sampai saat ini, lanjutan, ada 19 jenis pemanfaatan FABA yang akan berkembang terus. ”Kami berharap PLN UIK Tanjung Jati B menjadi pionir dan terdepan dalam memberikan contoh. Sehingga ke depannya akan semakin banyak lagi pemanfaatan FABA. Dan akhirnya demand itu menjadi lebih tinggi daripada suplay.”  Gunawan juga mengharapkan bahwa FABA di Indonesia menjadi sesuatu yang bermanfaat dan tidak menjadi masalah lagi.

Senada dengan Gunawan, Triyoko yang merupakan perwakilan dari Kantor Staf Prsiden (KSP) juga menyatakan bahwa sudah terbukti dalam pemanfaatan FABA tidak ada masalah.

Sudah ada delisting dari limbah B3 medis menjadi limbah B3 limbah non medis terdaftar yang betul-betul menjadi rung yang paling penting bagi PLN sebagai produsen FABA. ”PR kita berikutnya adalah mari kita duduk bersama-sama dengan semua stakeholder membuat supply chain, ekosistem pemanfaatan FABA yang berul-betul bermanfaat, aman terkendali,” tuturnya.

Dengan dukungan KLHK dan KSP, PLN UIK Tanjung Jati B semakin diberdayakan dalam mengoptimalkan potensi FABA sebagai sumber daya yang bernilai tinggi. Kolaborasi antara sektor publik dan industri ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam menghadirkan solusi inovatif untuk pemanfaatan FABA.

Kunjungan ini menjadi bukti nyata komitmen KLHK dan KSP dalam mendukung upaya pengelolaan FABA yang berkelanjutan. Diharapkan, langkah ini dapat membuka peluang yang lebih besar bagi penggunaan FABA dalam pembangunan infrastruktur nasional yang ramah lingkungan dan juga pertanian yang produktif.

PLN UIK Tanjung Jati B mengapresiasi dan berterima kasih atas dukungan penuh dari KLHK dan KSP dalam mewujudkan potensi FABA sebagai bahan yang berharga dan berdaya guna. Langkah ini merupakan langkah maju dalam memperkuat upaya pembangunan berkelanjutan di Indonesia, dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel