Perlunya Keandalan Pembangkitan Dalam Sistem Interkoneksi
August 09, 2019
Edit
Sistem interkoneksi adalah suatu sistem tenaga listrik yang terdiri dari beberapa pusat listrik atau pembangkit dan beberapa gardu induk (GI) yang saling terhubung (terinterkoneksi) antara satu dengan yang lain melalui sebuah saluran transmisi dan melayani beban yang ada pada semua gardu induk (GI) yang terhubung.
Manfaat atau keuntungan sistem interkoneksi adalah untuk menjaga kontinuitas penyediaan tenaga listrik karena apabila salah satu pusat pembangkit mengalami gangguan masih dapat disuplai dari pembangkit lain yang terhubung secara interkoneksi. Tujuuan lainnya adalah saling memperingan beban yang harus ditanggung oleh suatu pusat listrik.
Dalam sistem interkoneksi Jawa - Bali, PLTU Tanjung Jati B menyumbang 10 hingga 12% dari kebutuhan yang ada, tapi secara kapasitas hanya 7 sampai 8 persen. Posisi PLTU Tanjung Jati B sangat vital sehingga perlu benar-benar dijaga keandalannya. ujar Senior Manajer Propduksi PLN Unit Pembangkitan Tanjung Jati B, Ahadi saat ditemui diruang kerjanya.
"Sebagai salah satu pembangkit terbesar di Pulau Jawa, PLTU Tanjung Jati B terbukti andal dalam pengoperasinnya, hal ini tentu perlu usaha yang serius dari semua pihak mulai dari menjaga keandalan dengan pemeliharaan yang tepat waktu, aset manajemennya yang bagus, koordinasi yang bagus antara aset operator, aset manajemen dan aset owner." imbuh Ahadi