-->

Waste to Energy di Indonesia


Waste to Energy adalah cara bagaimana memanfaatkan sampah menjadi energi. Waste to Energy di Indonesia umumnya dilakukan dengan metode insinerasi yaitu pemanasan pada tungku dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan bakunya. Nantinya, saat terjadi proses pembakaran di dalam tungku dengan suhu sekitar 800 hingga 1000 derajat Celcsius, panas yang dihasilkan akan digunakan untuk memanaskan air dan juga akan menghasilkan uap panas. Uap panas tersebutlah yang nantinya akan digunakan untuk menggerakkan turbin dan generator listrik. Prosesnya persis seperti pengolahan batubara dengan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap.

Waste to Energy yang akan dilakukan PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B berbeda, " Metode yang akan digunakan adalah metode peyeumisasi yang sebelumnya biodrying di negara Eropa. Indonesia punya potensi yang cukup bagus karena iklimnya yang mendukung." ungkap Ketua STT-PLN Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa Mulyana K, MT saat penandatangan MoU yang membahas tentang Penelitian, Pengembangan dan Implementasi TOSS sebagai Sumber Energi Alternatif serta Pendampingan Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang diselenggarakan oleh PT PLN (Persero) UIK Tanjung Jati B.

Di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) sampah akan dimanfaatkan atau akan dibuat menjadi pelet sebagai ganti bakan bakar, Tidak ada pembakaran dalam proses pembuatan pelet dan produk yang dihasilkan juga aman bagi kesehatan saat digunakan. ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel