Coal Handling PLTU Tanjung Jati B
April 09, 2019
Edit
Kereen, apik tenan, semburat warna keemasan memantul di permukaan laut yang luas. Waktu itu sekitar pukul 5 sore bertepatan dengan pengecekan kelengkapan PLC MODICON di ruang elektrik shipunloer 1A pada ketinggian 200 m. Yup, PLTU Tanjung Jati B Unit 12 dan 34 memiliki kemegahan itu, mulai dari kapasitas daya mampunya, spesifikasi batubaranya bahkan keandalan peralatannya, tak terkecuali coal handling facility itu sendiri.
Menjadi salah satu backbone dalam kelistrikan sistem Jawa Bali, PLTU Tanjung Jati B bagai sebuah monster raksasa yang bisa memakan 24.000 ton batubara per hari. Dengan besarnya konsumsi tersebut, mengharuskan kami mempunyai SLA (Service Level Agreement) sebesar 25000 ton / hari, dan dengan SLA sebesar itu pula kami harus di tunjang dengan keandalan dan kapasitas coal handling facility yang hebat pula.
Ketika sebuah kapal tipe panamax dengan panjang 200 meter dan kapasitas 67000 ton bersandar pada jetty PLTU, 2 buah ship unloader siap melahap batubara 3000 mt/jam, kemudian di teruskan ke line conveyor dan berakhir ke coal yard melalui stacker reclaimer. Dari coal yard batubara dipilih oleh stacker reclaimer untuk menuju ke bunker melalui line conveyor. Dalam kondisi tertentu, batubara yang berada di atas kapal akan langsung d transfer ke bunker. Dari bunker inilah batubara akan di masukkan ke ruang bakar.